Sekilas.co – Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini meyakini bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menjadikan isu kemanusiaan Palestina sebagai salah satu poin utama dalam pidatonya di Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Menurut Amelia, forum internasional terbesar tersebut merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk kembali menegaskan konsistensi sikap politik luar negeri yang sejak awal berdiri selalu menempatkan kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
Ia menekankan, posisi Indonesia terhadap Palestina tidak pernah berubah. Dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh kedaulatan penuh dan hak menentukan nasib sendiri telah menjadi bagian integral dari politik luar negeri Indonesia. “Sejak awal, Indonesia konsisten menempatkan kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. Posisi Indonesia terhadap Palestina sudah sangat jelas, yakni mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kedaulatan,” kata Amelia saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Amelia menambahkan, harapannya agar Presiden Prabowo dalam pidatonya tidak hanya menyuarakan dukungan simbolis, tetapi juga menggema dengan kuat semangat solidaritas dan keadilan yang selama ini menjadi ciri khas diplomasi Indonesia di panggung dunia. “Saya berharap Bapak Presiden akan menggemakan semangat tersebut, sekaligus memperkuat suara Indonesia di forum global,” ujarnya.
Lebih jauh, Amelia menilai bahwa momentum Sidang Umum PBB tahun ini memiliki arti strategis, terutama terkait dengan upaya menegaskan kembali komitmen dunia terhadap Two-State Solution atau solusi dua negara. Menurutnya, konsep ini adalah jalan damai yang paling adil dan berkelanjutan bagi penyelesaian konflik panjang antara Israel dan Palestina.
Selain itu, ia menyoroti adanya Deklarasi New York terbaru yang memberikan dukungan semakin luas terhadap kemerdekaan Palestina. Baginya, deklarasi tersebut bukan sekadar dokumen politik, melainkan babak baru dalam hukum internasional yang mencerminkan semakin besarnya konsensus global mendukung hak rakyat Palestina. Dalam konteks inilah, Indonesia memiliki peran strategis untuk memastikan agar dukungan politik yang luas itu benar-benar dapat terkonversi menjadi aksi nyata di lapangan.
“Indonesia punya peran penting untuk memastikan dukungan itu tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi juga diwujudkan dalam langkah-langkah konkret komunitas internasional,” tegasnya.
Dengan demikian, menurut Amelia, kehadiran Presiden Prabowo di New York dan partisipasinya dalam Sidang ke-80 Majelis Umum PBB bukan hanya agenda diplomasi rutin, melainkan juga sarana memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang paling vokal memperjuangkan kemerdekaan Palestina di forum internasional. Dukungan yang disampaikan Indonesia, kata dia, sekaligus akan mempertegas komitmen bangsa terhadap prinsip keadilan, perdamaian dunia, serta penghormatan terhadap hak asasi manusia.





