Sekilas.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) secara berkelanjutan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal Desember 2025.
“Gubernur Pramono Anung telah menyatakan bahwa kami akan terus melakukan OMC secara berkelanjutan seiring potensi cuaca ekstrem hingga 25 hari ke depan, atau sekitar awal Desember 2025,” kata Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).
Chico menjelaskan, Pemprov DKI akan melakukan evaluasi harian bersama BMKG untuk menentukan kebutuhan pelaksanaan lanjutan OMC. Menurutnya, kesiapan anggaran dan koordinasi lintas lembaga telah dipastikan berjalan.
“Bujet dan koordinasi sudah disiapkan untuk menghadapi anomali cuaca seperti ini, mengingat BMKG telah menjalankan OMC total 238 hari sepanjang 2025,” ujarnya.
Lebih lanjut, Chico menuturkan, operasi modifikasi cuaca akan kembali diaktifkan bila prediksi hujan lebat meningkat, baik di wilayah Jakarta maupun daerah hulu.
“Jika prediksi hujan lebat meningkat di pekan depan, kami siap mengaktifkan lagi operasi serupa, termasuk di zona upstream seperti selatan Jawa untuk melindungi Jakarta,” tuturnya.
BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Sebelumnya, BMKG mewanti-wanti potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. DKI Jakarta termasuk daerah yang menjadi perhatian karena diperkirakan mengalami hujan sedang hingga lebat pada periode 10–12 November 2025.
Kondisi serupa juga diperkirakan terjadi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DIY, Bali, dan Nusa Tenggara.
BMKG menambahkan, hujan lebat disertai angin kencang masih berpotensi melanda DKI Jakarta hingga pekan depan. Wilayah lain seperti Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Banten juga dihimbau tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem tersebut.





