BNPB: 961 Korban Tewas dan Satu Juta Warga Mengungsi akibat Banjir di Sumatera

foto/istimewa

sekilas.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 40 korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor di Sumatera kembali ditemukan oleh tim gabungan pada Senin, 8 Desember 2025. Penemuan ini menambah total korban jiwa sementara menjadi 961 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa korban jiwa terbanyak ditemukan di Provinsi Aceh. “Per 8 Desember, korban jiwa di Aceh bertambah 23 orang, sehingga total menjadi 389 jiwa,” katanya dalam keterangan resmi.

Baca juga:

Provinsi Aceh kembali dilanda banjir susulan pada Ahad, 7 Desember 2025, yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Aceh Timur akibat hujan deras.

Sementara itu, di Provinsi Sumatera Utara, total korban tewas akibat banjir dan longsor tercatat mencapai 338 orang. Di Provinsi Sumatera Barat, jumlah korban tewas dilaporkan 234 orang.

Jumlah korban jiwa berpotensi bertambah karena masih ada ratusan orang yang belum ditemukan. Abdul menjelaskan, sekitar 293 orang dari ketiga provinsi tersebut masih hilang. Tim gabungan di lapangan bekerja semaksimal mungkin untuk menyelamatkan korban yang masih hilang. “Kami berupaya mengurangi sebanyak mungkin korban yang belum ditemukan,” ujarnya.

BNPB juga melaporkan bahwa total pengungsi terdampak bencana di tiga provinsi telah mencapai jutaan orang. “Jumlah pengungsi menjadi 1.057.482 jiwa,” kata Abdul.

Data korban jiwa banjir Sumatera yang dirilis BNPB berbeda dengan catatan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Lembaga ini mencatat korban meninggal per Senin, 8 Desember 2025, sebanyak 974 jiwa. Korban yang masih dalam pencarian berjumlah 298 orang, sementara korban yang telah dievakuasi mencapai 10.957 orang dan korban selamat sebanyak 9.983 orang.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya Mohammad Syafii, menjelaskan bahwa data korban jiwa bencana Sumatera dihimpun dari laporan Search and Rescue (SAR) Mission Coordinator di Aceh, Medan, Nias, hingga Padang. Sedangkan BNPB mengumpulkan data dari berbagai sumber.

“Masih ada selisih dengan data BNPB, namun kami pastikan nantinya data ini akan sinkron,” ujar Syafii usai rapat bersama Komisi V DPR pada Senin, 8 Desember 2025.

Artikel Terkait