BGN Akan Gunakan Dapur Pesantren untuk Distribusi MBG kepada Santri

foto/istimewa

sekilas.co – Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan skema baru untuk mempercepat penyaluran makan bergizi gratis (MBG) ke pesantren. Skema tersebut dilakukan dengan menyewa dapur pesantren yang bersedia menjadi mitra penyedia makanan bagi para santri. Langkah ini ditempuh untuk mengatasi lambatnya perluasan program serta minimnya jumlah pesantren yang saat ini menerima manfaat MBG.

Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menjelaskan bahwa penyewaan dapur tersebut juga bertujuan memastikan pesantren dapat segera menjalankan layanan MBG tanpa harus membangun fasilitas baru. “Pesantren yang sudah memiliki dapur akan kami tata sesuai standar BGN, dan biaya makan satu kali disesuaikan dengan anggaran MBG,” ujarnya saat dihubungi pada Jumat, 21 November 2025.

Baca juga:

Menurut Nanik, dengan mekanisme tersebut, pengeluaran pesantren akan menjadi lebih efisien karena jatah satu kali makan untuk santri telah ditanggung melalui program MBG. “Bahkan pesantren mendapat tambahan pemasukan karena dapurnya kami sewa,” ujarnya. Selain itu, Nanik menjelaskan bahwa dapur pesantren yang bermitra akan disesuaikan dengan standar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Untuk saat ini, BGN hanya dapat menyewa fasilitas dapurnya, sementara tenaga kerja atau petugas yang bertugas di dapur berasal dari lingkungan pesantren sendiri.

Hingga kini, cakupan program MBG di pesantren masih sangat terbatas. Dari sekitar 11 juta santri dan 1 juta pengajar, baru sekitar 2 persen yang menjadi penerima manfaat. Kondisi ini sebelumnya menjadi perhatian dalam Rapat Dengar Pendapat antara BGN dan Komisi IX DPR pekan lalu. Nanik mengatakan masih banyak pesantren besar yang belum memiliki dapur berstandar SPPG. “Banyak pesantren dengan jumlah santri lebih dari 4.000 ternyata belum memiliki SPPG,” tuturnya.

Karena itu, ia meminta Kementerian Agama untuk segera mengoordinasikan pesantren di berbagai daerah agar siap menerima MBG. Sejak awal, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa pesantren merupakan salah satu sasaran utama program tersebut. “Pak Prabowo sangat memperhatikan pesantren, jadi jangan sampai justru pesantren-pesantren tidak menjadi penerima manfaat MBG,” kata Nanik.

Untuk pesantren di wilayah terpencil yang belum memiliki fasilitas dapur memadai, pemerintah akan menggandeng bank-bank Himbara guna mendukung pembangunan dapur MBG. “Untuk daerah terpencil, bahkan 100–200 penerima manfaat pun akan tetap kami layani,” ujar Nanik.

Skema penyewaan dapur ini diharapkan mampu mempercepat pelaksanaan MBG di pesantren, sekaligus memastikan distribusi makanan bergizi berjalan sesuai standar dan kapasitas yang terukur.

Artikel Terkait