Sekilas.co – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus mematangkan proses perubahan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Kampus yang berlokasi di Buleleng, Bali, ini saat ini masih berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU).
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerja Sama Undiksha, Gede Rasben Dantes, menyampaikan bahwa penetapan Undiksha sebagai PTN-BH diperkirakan dapat terbit pada tahun ini, selama tidak ada hambatan signifikan.
“Kalau tidak ada hal-hal yang kritikal, mudah-mudahan tahun ini sudah keluar PTN-BH,” ujar Rasben, Kamis (20/11/2025).
Rasben menjelaskan bahwa jika penetapan PTN-BH terbit tahun ini, pengelolaan keuangan baru akan beralih sepenuhnya pada 2027. Selama masa transisi, Undiksha masih menggunakan skema keuangan PTN-BLU selama satu tahun. “Jadi 2027 baru mulai dengan PTN-BH, tetapi ‘bajunya’ sudah PTN-BH,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Undiksha perlu segera menyiapkan sejumlah organisasi penting setelah ditetapkan sebagai PTN-BH. Rektor harus membentuk Senat Akademik Universitas, Majelis Wali Amanat, serta beberapa organisasi pendukung lainnya. Selain itu, berbagai regulasi internal juga harus segera disusun.
Menurut Rasben, status PTN-BH akan membuka lebih banyak peluang, baik dalam hal skema pendanaan maupun pengembangan program akademik. Salah satunya adalah kesempatan mengikuti skema World Class University, yang sebelumnya tidak dapat diakses oleh kampus berstatus PTN-BLU.
Selain itu, pendanaan kampus dapat menjadi lebih besar sehingga memungkinkan pengembangan berbagai program bagi mahasiswa. Rasben menyebut banyak program internasional maupun program pengembangan lain yang bisa dirancang.
Status PTN-BH juga memberikan fleksibilitas dalam membuka program studi (prodi) baru yang lebih prospektif dan sesuai kebutuhan dunia kerja. Namun, ia menegaskan bahwa pembukaan prodi baru tidak boleh dilakukan secara gegabah.
“Pak Rektor harus benar-benar bisa melihat ini (pembukaan prodi baru) prospektif atau tidak agar tidak menjadi beban suatu saat nanti,” tegasnya.
Selain membuka prodi baru, Undiksha juga dapat menutup prodi yang dianggap tidak lagi relevan atau peminatnya menurun, berdasarkan rekomendasi Senat Akademik. Misalnya, jika ada prodi yang tumpang tindih, salah satunya bisa ditutup dan digantikan dengan prodi yang lebih dibutuhkan.
Rasben mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah prodi yang sedang dipertimbangkan untuk dibuka Undiksha, antara lain psikologi, farmasi, teknik kedokteran, hingga fashion design. Namun, semuanya tetap harus melalui studi kelayakan sebelum diputuskan.




