sekilas.co – Sejumlah berita di kanal nasional menjadi terpopuler pada akhir pekan ini. Salah satunya membahas meme Bahlil Lahadalia yang beredar di media sosial. Selain itu, terdapat pula respons legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait pendidikan Bahasa Portugis di sekolah. Berikut rangkuman berita nasional terpopuler pada Jumat, 24 Oktober 2025.
Bahlil Lahadalia Maafkan Penyebar Memenya di Media Sosial
Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Bahlil Lahadalia, menanggapi meme yang mengkritik dirinya di media sosial. Bahlil menyampaikan bahwa perasaannya terganggu karena meme tersebut menyasar dirinya secara pribadi. Ia menceritakan bahwa sejak kecil sudah terbiasa menghadapi hinaan karena bukan berasal dari keluarga pejabat—ibunya bekerja sebagai buruh cuci di rumah orang, sedangkan ayahnya buruh bangunan.
“Jadi hinaan ini sudah terjadi sejak saya SD, saat masih kecil,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 24 Oktober 2025.
Menurut Bahlil, kebijakan yang dijalankannya merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan tidak akan mundur selangkah pun meski ada pihak yang mencoba mengintervensi negara.
“Kalau ada yang membuat meme, sudahlah, saya maafkan. Tidak apa-apa. Sebenarnya kalau kritik terhadap kebijakan itu sah-sah saja. Tapi kalau sudah menyerang pribadi, bahkan mengarah ke rasis, menurut saya itu tidak bagus,” ujar Bahlil.
Kronologi Adu Data Dedi Mulyadi vs Purbaya soal Dana Pemda Mengendap
Saling bantah antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengenai dana pemerintah daerah yang mengendap di bank menjadi sorotan publik. Kedua pejabat tetap bersikukuh dengan data masing-masing.
Polemik ini bermula ketika Kementerian Keuangan mencatat ada Rp 234 triliun dana pemerintah daerah yang mengendap di bank, berdasarkan data Bank Indonesia, sebagai akumulasi simpanan daerah hingga akhir September 2025.
Purbaya kemudian merilis daftar 15 daerah dengan dana endapan tertinggi, di mana Jawa Barat menempati posisi keempat dengan dana belum terpakai sebesar Rp 4,7 triliun. Ia mengimbau pemerintah daerah yang masih mengendapkan dana pusat untuk segera memanfaatkannya. “Jangan tunggu akhir tahun. Gunakan untuk pembangunan yang produktif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” kata Purbaya pada Senin, 20 Oktober 2025.
Bahasa Portugis Masuk Sekolah, Legislator PDIP: Bukan Bahasa Internasional
Anggota Komisi X DPR, Bonnie Triyana, mengkritik rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mewajibkan bahasa Portugis sebagai mata pelajaran di sekolah.
Politikus PDIP ini menilai, pada prinsipnya, partainya mendukung murid memiliki daya saing global melalui penguasaan bahasa asing, tetapi rencana ini sebaiknya diterapkan setelah kajian matang.
“Bahasa Portugis bukan bahasa pergaulan internasional dan bukan bahasa pengetahuan umum di kalangan akademik,” ujar Bonnie kepada Tempo, Jumat, 24 Oktober 2025.
Rencana memasukkan bahasa Portugis sebagai salah satu mata pelajaran bahasa asing di sekolah diumumkan Presiden Prabowo Subianto saat pertemuan kenegaraan dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, Kamis, 23 Oktober 2025. Prabowo menekankan keputusan ini sebagai bukti kuatnya hubungan antara Indonesia dan Brasil.





