Di antaranya, mantan Presiden B.J. Habibie yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Golkar, serta mantan Ketua Umum Golkar, Harmoko, yang juga pernah menjadi Menteri Penerangan pada tahun 1983. Rombongan juga menaburkan bunga di pusara mantan Wakil Presiden Soedharmono, yang sempat menjabat sebagai Ketua Umum Golkar.
“Inilah sebagai bentuk penghargaan Partai Golkar kepada para senior, kepada tokoh-tokoh yang telah berkontribusi dan memiliki jasa besar terhadap Partai Golkar dan negara,” kata Bahlil di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu juga singgah ke beberapa makam pahlawan revolusi, seperti Ahmad Yani, M.T. Harjono, hingga Raden Soeprapto. Elite Golkar yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, serta Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji.
Bahlil mengatakan bahwa agenda hari ini bertujuan mendoakan para pendahulu Golkar sekaligus menjadi refleksi agar pengurus partai meneladani kontribusi para leluhur. “Kami akan melanjutkan perjuangan ini untuk menjadikan Golkar semakin bermakna dan berkontribusi pada pembangunan rakyat serta negara,” tuturnya.
Menurut Bahlil, partai berlambang pohon beringin ini sejatinya lahir sebagai instrumen perjuangan untuk kepentingan rakyat, yakni mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan dalam hal kesejahteraan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kesetaraan bagi seluruh rakyat.
Bahlil menuturkan, hasil kajian internal selama enam bulan terakhir menunjukkan bahwa Golkar memiliki sejarah panjang, didirikan oleh 97 golongan dan organisasi rakyat. Para pendiri tersebut, menurutnya, terdiri dari TNI, Polri, cendekiawan, dan pemuda.
Ia bertekad membawa Golkar kembali ke kiprah perjuangannya demi kepentingan rakyat. Salah satunya dengan menggelar rangkaian HUT ke-61 Golkar melalui kegiatan berbasis pelayanan masyarakat, seperti pasar murah, pengobatan massal, hingga doa bersama. “Untuk apa? Untuk keselamatan rakyat, bangsa, dan negara,” ujar dia.