sekilas.co – PERISTIWA politik mendominasi pemberitaan menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya, Prabowo memperingatkan menteri dan jajaran Kabinet Merah Putih untuk tidak “nakal”. Selain itu ada Gibran yang enggan tanggapi isu negatif serta peringkat Kementerian terbaik.
Berikut rangkuman berita terpopuler di nasional pada Sabtu, 18 Oktober 2025. Prabowo Ancam Reshuffle Jajarannya di Kabinet Merah Putih
Presiden Prabowo Subianto memperingatkan menteri dan jajaran Kabinet Merah Putih untuk tidak nakal. Dia mengancam bakal melakukan reshuffle atau perombakan bila tidak menjalankan perintahnya.
“Kalau ada satu-dua nakal saya peringati. Satu kali peringatan masih nakal, masih nggak mau dengar, dua kali peringatan. Tiga kali apa boleh buat reshuffle harus diganti,” kata Prabowo dalam kegiatan pengukuhan mahasiswa baru serta wisuda sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Bandung, Bandung pada Sabtu, 18 Oktober 2025 dipantau via YouTube UKRI TV.
Kepala Negara mengatakan berani melakukan reshuffle demi bangsa dan rakyat. Tidak boleh ada rasa kasihan kepada menteri karena rakyat yang menderita. “Demi negara bangsa dan rakyat tidak boleh ada rasa kasihan, yang kasihan rakyat Indonesia,” kata dia. Selengkapnya baca di sini.
Gibran Bilang Tidak Mau Beri Klarifikasi Isu Negatif
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan tidak ingin menanggapi isu negatif. Dia tidak akan memberikan klarifikasi dan sanggahan atas informasi yang dinilai tak produktif.
“Saya tetap fokus kerja program Presiden Prabowo Subianto,” kata Gibran dalam acara Relawan Prabowo-Gibran di Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Dalam kegiatan relawan ini, putra sulung mantan presiden Jokowi ini menemui puluhan perwakilan relawan Prabowo-Gibran seperti Jaringan 98 dan Bara JP. Kepada mereka, Gibran mengajak untuk menjaga situasi tetap kondusif. Dia meminta tidak terpancing isu negatif dan tidak produktif. “Saya saja sendiri tidak pernah menanggapi,” kata Gibran.
Meski begitu, mantan Wali Kota Solo ini memantau penjelasan relawan Prabowo dan Gibran atas berbagai masalah di media. Selain itu, Gibran meminta relawan untuk mengawal program Prabowo-Gibran.
Misalnya, program makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, sekolah rakyat, sekolah garuda, dan swasembada pangan. Dia menyadari masih banyak kekurangan dan evaluasi dari sejumlah program itu. Tapi tetap harus dikawal.
“Ini tugas bersama-sama mengawal, evaluasi, memberi masukan supaya program ke depan lebih baik,” kata dia. Selengkapnya baca di sini.
Peringkat Kementerian Prabowo Berkinerja Baik Versi Indostrategi
Lembaga survei Indostrategi merilis survei kinerja kementerian kabinet Merah Putih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dalam setahun pemerintahan. Survei ini menempatkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Agama pada posisi teratas.
“Yang tertinggi adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (3,35), disusul Kementerian Luar Negeri (3,32), Kementerian Agama (3,26),” kata Direktur Riset IndoStrategi Ali Noer Zaman dalam keterangan resmi, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Survei dilakukan pada awal September hingga 13 Oktober 2025 menggunakan metode purposive sampling. Jumlah narasumber 424 orang tersebar di 34 Provinsi.
Penilaian survei dilakukan juga pada sumber-sumber berita, dokumen pemerintah, dan analisis para pengamat/akademisi. Ada sepuluh orang ahli dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang memberikan informasi, pandangan, dan masukan atas data yang telah terkumpul dalam sebuah diskusi kelompok terpumpun.
Survei ini memberi penilaian yang dikategorikan menjadi 3 kinerja yaitu kategori kinerja buruk dengan nilai 0,00 -2,00; kinerja sedang 2,01 – 3,00; dan kinerja baik 3,01 – 4,00.
Berdasarkan laporan riset yang diumumkan pada 17 Oktober 2025, ada 10 kementerian yang menempati posisi teratas. Tertinggi adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (3,35), Kementerian Luar Negeri (3,32), Kementerian Agama (3,26), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (3,22), dan Kementerian Pertanian (3,21). Selengkapnya baca di sini.





