Sekilas.co – Gedung Menara Pandang yang berlokasi di Jalan Maruga, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, kini tampak kotor dan terbengkalai tanpa perawatan. Padahal, bangunan megah yang menelan anggaran hingga lebih dari Rp28 miliar dari APBD itu sempat digadang-gadang menjadi salah satu ikon wisata kebanggaan Kota Tangsel saat diresmikan pada tahun 2020 lalu.
Menurut keterangan Kepala Pengelolaan Barang Milik Daerah (PBMD) Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Tangsel, Sugeng Rahadi, gedung Menara Pandang dan City Galeri saat ini masih berada di bawah pengelolaan Sekretariat Daerah (Setda).
Sementara itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Tangerang Selatan tengah menyiapkan konsep pengelolaan baru sambil menunggu proses serah terima dari Setda.“Masih kita susun konsepnya,” ujar Sekretaris Dispar Tangsel, Irfan Santoso, saat dikonfirmasi.
Bangunan yang berdiri megah di kawasan pusat pemerintahan ini terdiri dari 13 lantai, dengan tambahan gedung City Galeri setinggi 5 lantai di bagian depan yang menjadi akses masuk utama. Area sekelilingnya juga dilengkapi dengan halaman parkir luas yang awalnya dirancang untuk menampung kunjungan wisatawan.
Namun, berdasarkan pantauan lapangan Okezone, kondisi Menara Pandang kini sangat memprihatinkan. Di area halaman parkir terlihat tumpukan sampah yang mengendap lama, sementara cat dinding luar dan kaca bangunan tampak kusam dan kotor.
Kesan terbengkalai semakin jelas saat menelusuri bagian lobi gedung. Pintu-pintu kaca tampak berdebu tebal, plafon banyak yang rusak dan berlubang, serta tidak tampak aktivitas apa pun di dalam. Akses utama di bagian depan juga terkunci rapat tanpa penjagaan petugas, namun dari kaca luar terlihat jelas barang-barang berserakan dan menumpuk di sudut ruangan.
Padahal, sejak awal pembangunannya, proyek ini telah menuai banyak kontroversi, terutama soal efektivitas dan prioritas penggunaannya. Meski sempat menuai kritik, proyek tetap dilanjutkan melalui beberapa tahap hingga akhirnya rampung dan diresmikan.
Sayangnya, setelah empat tahun berdiri, gedung megah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Terbengkalainya Menara Pandang mulai disorot publik sejak dua tahun pasca-peresmian, karena belum adanya pengelola resmi yang menjalankan fungsinya sebagai destinasi wisata maupun pusat informasi kota.
Belakangan, pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengaku sedang mengkaji kemungkinan kerja sama dengan pihak swasta agar bangunan tersebut bisa dimanfaatkan kembali dan tidak terus terbengkalai.
Menara Pandang dan City Galeri berdiri berdampingan dengan Masjid Al-I’tishom di kawasan pusat pemerintahan Kota Tangsel. Namun, karena tampilannya yang kini kusam, kotor, dan tidak terawat, keberadaan gedung tersebut tampak kontras dibandingkan dengan gedung-gedung pemerintahan lain di sekitarnya yang masih terpelihara dengan baik.





