sekilas.co – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat menjelaskan bahwa mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjadi Ketua Umum PPP dalam muktamar akibat tindakan Wakil Ketua Umum PPP periode sebelumnya, Amir Uskara.
Ketua DPW PPP Jawa Barat, Pepep Saepul Hidayat, dalam telewicara di Bandung, Rabu, mengatakan pihaknya meyakini Agus Suparmanto terpilih sebagai Ketum PPP definitif karena saat Muktamar X di Ancol, Jakarta, Amir Uskara, yang memimpin sidang pada Sabtu (27/9), meninggalkan ruang sidang setelah terjadi dinamika termasuk kericuhan.
“Kami tentu menyayangkan kericuhan yang terjadi. Namun perlu dipahami, muktamar adalah rangkaian proses. Agus Suparmanto jadi Ketua Umum karena setelah dinamika itu, pimpinan sidang yang awalnya dipimpin Pak Amir Uskara meninggalkan tempat sidang, sementara sebagian besar muktamirin tetap bertahan,” kata Pepep.
Pepep menambahkan, kepemimpinan Amir Uskara kemudian dipersoalkan oleh sebagian peserta karena kapasitasnya. Karena berbagai interupsi dan masukan tidak diakomodir, termasuk usulan agar pimpinan sidang dipegang oleh Ketua atau Sekretaris SC, suasana menjadi cukup panas hingga terjadi pelemparan kursi, yang akhirnya membuat Amir Uskara beserta jajarannya meninggalkan ruangan sidang.
“Karena Amir Uskara meninggalkan ruangan sidang, sesuai ketentuan bahwa pimpinan sidang bisa diambil alih oleh DPP, peserta muktamar kemudian mendaulat pimpinan DPP lain untuk melanjutkan sidang dengan agenda Perubahan AD/ART, Laporan Pertanggungjawaban DPP, hingga pemilihan ketua baru,” ujar Pepep.
Pepep menjelaskan, sidang muktamar pertama yang dipimpin Amir Uskara sejatinya berjalan lancar, membahas agenda muktamar, penetapan jadwal, dan hal-hal teknis lainnya.
Dia menegaskan, dalam sidang pertama itu tidak ada keputusan mengenai Ketua Umum partai, termasuk dari kubu Mardiono.
“Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa Ketua Umum sudah ditetapkan pada paripurna pertama, itu menimbulkan kebingungan,” ujarnya.
Setelah Amir Uskara meninggalkan ruang sidang, Pepep mengatakan sidang kemudian dipimpin tokoh-tokoh dari unsur SC dan OC, yakni Qoyum Abdul Jabbar, Komarudin Tahir, Rusman Yakub, Qonita Lutfia, Khairunnisa, Ainul Yakin, Dahlia Umar, dan Mustafa Nuur, hingga pemilihan ketua umum dan muktamar berakhir.
Pepep menambahkan, agenda muktamar tetap berjalan dengan kuorum terpenuhi setelah Amir Uskara meninggalkan ruang sidang, sehingga keterpilihan Agus Suparmanto sah dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Mayoritas peserta masih hadir. Sekitar 75 persen pemegang suara sah tetap berada di ruangan,” kata Pepep.
Dalam Muktamar X PPP di Ancol, Jakarta, yang berlangsung pada 27-29 September 2025, muncul dua klaim Ketua Umum. Kelompok Plt Ketua Umum PPP Mardiono mengklaim kemenangan aklamasi pada Sabtu (27/9), sementara kelompok Agus Suparmanto juga mengklaim menang secara aklamasi dengan dukungan mayoritas kader partai.





